Berkaitan dengan edisi lembaran uang Rupiah tahun 2022 ang diluncurkan pada 17 Agustus ybl maka atas diizinkannya keluarga DR G.S.S.J.Ratulangie penggunaan gambar foto Ayah mereka untuk lembaran uang dua puluh rupiah, Bpk. . Ameriza Moesa, Direktur Departemen Pengelolaan
Uang berkenan mengunjungi kediaman kami dengan membawa satu gambar “raksasa” lembaran uang terkait sebagai kenang2 an
Riri dan sava
Kami lalu berfoto dengan beberapa saudara yang turut hadir pada kesempatan itu
Pada kunjungan itu Bpk. Ameriza jugameyempatkan diri untuk sekedar berdiskusi dengan para anggauta keluarga seperti dapat dilihat dibawah ini:
Sempat bertemu keluarga dan berdiskusi sedikit……. TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ini,
Dibawah ini adalah kolase foto saat Alm. Agy Supit, Alm. Peter Supit, saya dan kawan-kawan ke Danau Masarang ditahun 1992 Kolase beberapa foto dari trip kami Kunjungan ini telah lama kami rencanakan sebab dalam satu surat yang ditulis Ayah saya lima bulan sebelum beliau meninggal ditahun 1949 tertera antara lain bahwa diantara peninggalan yang beliau […]
Pada suatu hari di salah satu terbitan Harian MERDEKA saya kebetulan membaca bahwa di Pidato Peresmian Pengangkatan Bp. Anies Baswedan selaku Gubernur DKI ada satu bagian yang menarik perhatian saya:….. saya kopy SEBAGIAN kecil sebagai berikut : “Sebuah kearifan lokal dari Minahasa, “Si tou timou tumou tou.” Manusia hidup untuk menghidupi orang lain, menjadi pembawa berkah bagi sesama. Sebuah pengingat bagi semua manusia, namun terutamanya bagi para pemimpin. Mohammad Husni Thamrin, seorang putra terbaik Jakarta pernah mengatakan: “Setiap pemerintah harus mendekati kemauan rakyat. Inilah sepatutnya dan harus menjadi dasar untuk memerintah. Pemerintah yang tidak mempedulikan atau menghargakan kemauan rakyat sudah tentu tidak bisa mengambil aturan yang sesuai dengan perasaan rakyat.” Kata2 “Si Tou Timou Tumoutou” ini terpatri dalam patungnya yang berdiri di Lapangan Monas di hadapan kita sekarang ini.” Maka langsung saya mencari naskahnya dan menemui sitat diatas.Bagi saya hal ini LUAR BIASA, bukti dari kebinekaan sumber budaya Indonesia yang menjadi “melting pot” dari kearifan lokal segenap komponen daerah2. Putera Betawi dan “Si Tou Timou Tumou Tou”. Kata2 ini adalah dalam Bahasa Tondano antik atau purba ini terpatri di dalam patung Husni Thamrin, kata Bpk Anies Baswedan…… Koq bagaimana sampai bisa?
MUNGKIN untuk menjawab pertanyaan ini ada penjelasannya yang saya berikan dibawah ini. Sumbernya adalah pada ingatan saya dan juga pada berbagai bacaan dan dari keterangan kakak saya, Emilia Augustina Pangalila-Ratulangie.
Adapun setelah tahun 1927 ketika Ayah saya menjadi Anggauta dari Volksraad di Batavia ternyata beliau menjalin persahabatan2 dengan berbagai anggauta2 lain rekan2nya. Namun persahabatan yang kokoh terjalin antara Ayah , Bpk Husni Thamrin dan Bpk.Soetardjo Kartohadikoesoemo. Persahabatan ini ternyata menjadi sangat kokoh karena kesamaan cita2 dan sejalannya strategi mereka dalam upaya2 kearah pencapaian kemerdekaan. Maka juga para anggauta2 keluarga, yang kira2 seumur, menjalin persahabatan, dan saling berkunjung sesama. Aku ingat kembali, memang disaat2 itu kebetulan kami berdomisili berdekatan, keluarga kami di Kramatlaan, Kel Soetarfjo di Raden Saleh Laan, dan keluarga Thamrin di Kenari Laan. Menjelang awal Perang Dunia II maka sewaktu Ayah saya sudah di “out” (Silahkan baca ceriteranya oleh alm. Ibu saya) dari Volksraad sedangkan kedua rekannya masih aktip. Lalu, sesuai yang saya baca di satu buku tentang Soetardjo, maka konon ada undangan dari seorang wartawan Jepang untuk makan malam di restoran Yen Pin, satu restoran yang sudah tak ada tetapi dulu letaknya dekat dengan Istana tepatnya disudut jalan. Undangan tersebut adalah untuk ketiga orang sekawan itu. Namun Soetardjo menolak pertemuan itu dan berkata kepada yang lainnya bahwa memenuhi undangan tersebut berbahaya. Karena ia tahu bahwa Belanda takut sekali pada Jepang yang dapat membahayakan kestabilan pemerintah kolonial. Ternyata bahwa kedua Bapak2 yang lain bersedia menerima undangan tersebut dan bertemu dengan orang Jepang itu. Dan benar, menurut tulisan sumber saya, ternyata waiter melaporkan pertemuan itu kepada PID, Politieke Inlichtingen Dienst (Dinas Polisi Politik).
Tak lama kemudian Ayah saya dan Oom Thamrin ditangkap dan dibawa ke PID untuk diinterogasi beberapa hari lamanya, rumah2 masing2 dibongkar untuk mencari bahan bukti. Selama di pos tsb keduanya tidak diperlakukan sesuai semestinya dan dibiarkan tidur dilantai. Alhasil pemeriksaan: TIDAK ada barang apapun yang dapat membuktikan bahwa keduanya adalah mata2 Jepang. Kedua2nya diperbolehkan pulang namun dengan status tahanan rumah (huis arrest) beberapa hari. Bagi Ayah saya dan keluarga tentu satu hal yang membahagiakan. Namun bagi Oom Thamrin yang kondisinya saat itu kurang baik dimana beliau menderita sakit yang cukup berat. Waktu istri beliau ingin memanggil dokter untuk memeriksa suaminya maka ini TIDAK diperbolehkan oleh pihak PID. Akibatnya maka karena menderita sakit itu beliau meninggal dunia. Hal ni menjadi satu bencana bagi perjuangan nasional, karena seorang pejoang kemerdekaan telah gugur.
Ceritera ini saya tulis untuk menghormati TIGA SEKAWAN ini yang kini telah lama tiada tetapi dibenak saya masih hidup terus. Sebagai epilog perlu saya tambahkan bahwa menurut keterangan yang saya peroleh sewaktu pada pembongkan/pemeriksaan oleh yang berwajib di makam Bpk M.H.Thamrin diketemukan secarik kertas yang bertuliskan kata2 “Si Tou Timou Tumou Tou” yang agaknya ditulis tangan oleh Ayah saya pada secarik kertas dan diselipkan ke disamping jenazah saat2 berpisah dengan kawan seperjoangannya.
SEMOGA pengorbanan mereka dan pengorbanan para pejoang2 kemerdekaan lain yang alangkah banyak itu tak sia2. Dan semoga kita dapat menjaga kemerdekaan yang mereka wariskan kepada kita.dengan baik untuk bangsa dan negara yang adil, beradab dan sejahtera.
Jika link diatas di-klik maka website asli dari Geocities akan tampil, perlu diketahui bahwa Geocities (MBAH BUYUTnya WordPress, Facebook dlsbnya) telah lama bubar maka adalah kebaikan dari mereka mempertahankan bebrapa websites yang walaupun gratisan dapat dilihat.oleh kita SEKARANG. Memang banyak yang telah dihapus dan karena itu hanya tinggal beberapa link yang masih eksis.
Akan diusahakan agar dalam waktu tidak terlalu lama editor (DR. Matulanda SUGANDI-RATLANGI) meng-update dan merapihkan tampilan dan termasuk juga “link”nya yang mungkin cukup menguras tenaga.
Peralihan tahun 2021/2022 membawa saya pada suatu realita yang te4nyata membutuhkan satu masa adaptasi yang cukup lama. Realita baru yang dihadapi adalah fakta bahwa tidak ada lagi “doing business as usual” akan tetapi kita harus siap akan adanya perubahan yang mendadak dan nyata disamping perubahan yang perlahannya samapai hampir2 tidak terdeteksi.
Dalam suasana demikian saya menulis postingan ini.
Oleh karena faktor dominan dinegara kita yang penduduknya melampaui 210 juta jiwa maka jelas bahwa yang pertama2 harus di upayakan adalah agar kita SELAMAT, sejahtera dan sehat. Faktor yag kedua adalah agar lingkungan atau habitat yang dipercayakan keberadaannya kepada kita tetap terjaga
Bagi negara dan bangsa kita tentu satu bimbingan yang jelas dan tegas telah diperlihatkan oleh Presiden Jokowi dengan peresmian Kawasan Hijau Industri Kaiimantan. Karena kelihatannya masalah dana sudah disiapkan ketersediaanya, makan kini yang paling penting adalah bahwa untuk merealisasikan rencana ini dibutuhkan sangat banyak tenaga kerja yang masih harus dipersiapkan, Dan dalam persiapan ini sangat dibutuhkan dukungan/bantuan dari universitas2. Beberapa hal mengenai rencana pemerintah dalam Kawasan ini saya persiiahkan Anda untuk mencari di internet dan melihat kedua video dibawah ini.
Untak dapat memberikan dukungan yang diharapkan dalam hal persiapan tenaga kerja untuk Kawasan Hijau dan juga untuk industri petrokimia maka bagi Universitas SAM RATULANGIE saya usulkan agar di Fakultas Teknik perlu diadakan program ekstenifikasi jurusan dan di jurusan yang telah ada diadakan program intensifikasi penyesuaian agar supaya selambat2nya pada awal semester ganjil yad telah dapat beroperasi.
Jadi sisa semester ini digunakan untuk menjyusun program dan rekrutmen jikalau mungkin.
Satu hal yang juga perlu dipersiapkan adalah program kerjasama dengan Fakultas Teknik UI atau ITB untuk dapat mengawaii perencanaan program perluasan FakultasTeknikUNSRAT ini.
Untuk sementara dalam situasi dan kondisi sepert sekarang ini saya menunggu pertanyaan dari pihak UNSRAT.
Ini adalah dua bahan referensi yang perlu disimak untuk dapat lebih mengerti kebutuhan, tenaga kerja yang perlu didukung pembinaannya oleh berbagai Universitas di Indonesia.
Kepada semua saudara2 dan kawan2 yang merayakannya.
Diberitahukan juga bahwa MENYESAL Facebook menerapkan “Facebook PROTECT” pada halaman saya sejak tanggal 18 Desember 2021 dengan alasan yang tidak jelas dan saya mendapat kesulitan untuk membuka maupun menggunakan halaman saya di FB.
Selamat bergembira dan memohon kesehatan bagi kita semua dan juga SELAMAT TAHUN 2022 walaupun mengenang dengan hati yang sedih adikku sayang Ibu Uki Sudjoko-Ratulangie yang telah mendahului kami dibulan Maret 2020.
Kepada Ibu REKTOR UNSRAT Prof.Dr.Ir. ELLEN KUMAAT dan staf serta Ir. THOR SUTAN ASSIN,kami ucapkan TERIMA KASIH atas PERESMIAN “WALE RATULANGI” pada 5 November 2021 di Manado
Adapun konsep Wale Ratulangi telah lama dikandung di benak keluarga dan kawan2 sesuai yang dicurahkan melalaui pendirian Yayasan Indoneia di Pasifik tiga dekade yang lalu dengan bermacam2 aktivitas dan pemikiran2 sebagaimana dapat dilihat di postingan2 berikut :
KINI dengan adanya WALE SAM RATULANGI selaku satu wadah dalam UNIVERSITAS SAM RATULANGI jelas bahwa langkah ini merupakan satu langkah yang menentukan dalam realisasi berkelanjutan dari cita2 SAM RATULANGI. Untuk ini kami atas nama seluruh keluarga mengacapkan TERIMA KASIH atas BERKAT TUHAN SANG PENCIPTA dengan harapan akan suksesnya karya2 kita bersama. Amin
Milly Ratulangie adalah kakak saya yang berbeda umur 4 tahun diatas saya Milly meninggal ditahun 1996 pada waktu kami dikapal menuju Srerui untuk satu acara peringatan. Latifah Marzuki adalah kawan Milly yang paling dekat. Mereka berkawan sejak kecil dan terus selama masa remaja juga semasa masing2 telah berkeluarga. Kini sejak 11 November yang baru lalu dimana kudengar Latifah baru meninggal pada umur kira2 94 tahun aku kebetulan ketemu foto2 yang kusajikan disini. May both of you REST IN PEACE in GOD’S BeauIifUL Garden
MAY GOD TAKE MILLY. LATIFAH and ZUSJE in a garden full of lovely flowers in HEAVEN, Amen.
Therefore I made a posting to remember all three of them as an OBITUARY to them.
INTERUPSI OLEH SEORANG HACKER YANG TIDAK SAYA KENAL
Below are four pictures inserted by an unknown HACKER
FOUR illegal picures by a HACKER
The pictures above show Milly and Latifah whilst on the left is a picture of Latifah with Zusje Tupamahu (the late Ibu Iwan Sutan Assin) when they were in Amsterdam acting in a play where Latifah was made up as a “prince” and Zusje as a beautiful eastern princess. At least that was what I was told long ago ……..
Pada hari Jumat 12 November 2021 saya diundang untuk menghadirinya:
Waktu berkunjung maka saya diantar putra bungsu saya Radian Ratulangie yang sempat membuat fotofoto ini. Kami datang tepat waktu dan ternyata acaranya di Lantai 26 Hotel Aston , Jakarta.
Saya sudah sekitar dua tahun tidak meninggalkan rumah karena kesehatan saya kurang mendukung. Lagipula ada restriksi keluar yang tidak perlu karena Covid 19 ini jadi agak kagok bergerak walaupun hanya diantara saudara2 sekalipun. Apalagi pada kesempatan ini semua tampak bergembira walaupun memakai masker. Saya pun juga pakai masker yang hanya sekali2 saya tanggalkan.
Banyak foto dibuat yang merupakan kenangan yang manis bagi kita semua,
SELAMAT BERBAHAGIA SISCA dan YEHEZKIEL Kiranya TUHAN MEMBERKATI.