Dibawah ini adalah kolase foto saat Alm. Agy Supit, Alm. Peter Supit, saya dan kawan-kawan ke Danau Masarang ditahun 1992

Kunjungan ini telah lama kami rencanakan sebab dalam satu surat yang ditulis Ayah saya lima bulan sebelum beliau meninggal ditahun 1949 tertera antara lain bahwa diantara peninggalan yang beliau (bersama kakaknya Ibu Kajes Supit-Ratulangie) warisi dari Ibu beliau ada :
…………… sebagian dari kebun-kebun di gunung Masarang jang bagian saja (Dr. Ratu-Langie) menurut persetudjuan jang diambil tahun 1935 di Tondano ……. Luasnja bagian saja (Dr. Ratu-Langie) ini adalah kira-kira 50 bahu, dalam mana termasuk pesisir danau Masarang (meeroever van het Masarang meertje). Hal ini djuga perlu diperhatikan. Keterangan diatas ini dibuat saja sementara ditahan oleh Belanda di Djakarta, Prapattan 52, sebagai persediaan supaja diketahui isteriku dan anak2ku.
Djakarta, 8 Pebruari 1949
Dr.G.S.S.J. Ratu-Langie
Jadi kami berangkat dari Tondano naik kendaraan umum yang kami carter pulang-pergi ke desa Masarang lalu kemudian bersama dengan teman2 yang tahu jalannya kami berjalan meliwati kebun kopi yang DAHULU juga milik Alm. JACOB GERUNGAN . Dibawah ini peta yang kami gunakan dan perhatikan tanda ++++++ yakni track yang kami tempuh ditahun 1992.


Ini adalah Alva Supit (yang sekarang sudah jadi dokter medis) berdiri di “pesisir” Danau Masarang.

Foto diatas adalah waktu kami duduk ditepi danau Masarang (“het Masarang Meertje”) dalam surat Ayah saya.

Kami sering-sering beristirahat karena jalanan cukup terjal.

Foto diatas diambil pada posisi dimana pemandangan sangat indah yakni kearah Tomohon.

Hari mulai malam dan kami masih harus menempuh beberapa Kilometer. Namun sewaktu tiba didesa Masarang kami diterima dengan jagung muda rebus, MMMMM!.


Foto memperlihatkan keluarga yang menerima kami yang cukup lelah. Mereka adalah keturunan dari pekerja asal pulau Jawa yang dulu menanam kopi disini.
TERIKA KASIH kepada keluarga itu (walaupun mungkin agak terlambat!)
Uploaded to the internet: 8th November2003, by Matulanda Sugandi-Ratulangi
Tante ini ida nya ari. Selamat ketemu lagi… kali ini bukan di facebook, hehe… Masarang juga namanya jorina, tan!
wow, tante Lani, danau Masarang sangat familiar deng kita karena torang pe tampa ba tona di situ hahahaha, saat masih kuliah kita sangat rajin ke danau masarang dalam sebulan bisa 2 sampai 3 kali kesitu. karena tempatnya sangat indah dan begitu tenang. dan tempat tersebut juga sangat bersejarah for kita dan maitua karena jadi torang pe tampa untuk memadu kasih hehehehe sama deng lagu. torang iko jalan setapak yang ada sepanjang kobong milu dan masuk ke hutan sekunder dan turun menuju danau masarang. ada daseng/sabua tampa orang bekeng gula batu dan biasanya disitu torang camping karena memang depe kontur tanah sangat miring sehingga rada-rada sulit untuk dapa tampa for kase pasang tenda….. maar tampa tersebut butul-butul indah for ba tona hahahahah
Adu dang…….. Sweet memories ….. Anda pe comment beking kita mo kesana lagi mar deri so cukup umur musti direncenakan bae2 deng kita pe sodara2 di T’dano. Trima kasih banyak ada singgah di website-ku.
Tabea
Saya sudah pernah ke Bpk Camat Rinegetan perlu kesana lagi. sedangkan milik Pahlawan Nasional ada oknum2 konon mantan baju hijau mo papancuri akang………
JO TEJO DANG …… SEKARANG INI SO 27 NOVEMBER 2022……..JANGANG SAMPE,, RIKI SO MO TELAT, DERI 3 MINGGU LAGI KITA SO MO UMUR 90 IAONG..