Sejak bulan Agustus 2008, pada kesempatan ada cuaca buruk dan angin topan maka atap dari Gedung Yayasan Perguruan KRIS di Jalan Sam Ratulangie 26-28 rubuh…..
Berkali2 saya membuat foto dan juga video2 kecil yang saya kirim ke Facebook dibuat 2 September 2008 dan ada juga yang saya upload ke Youtube karena kesedihan saya melihat patung Alm. Ayah saya “menghiasi” satu situs yang hanya memperlihatkan kebobrokan manajemen dari pihak penanggung jawab. Ada yang berjdul “Bukan sekedar sebongkah batu” dan ada lagi ” Jakarta Middleschool in Decay” (Silakan klik.)
Dari kakak perempuan saya yang berada di negeri Belanda saya mendapat respon yang sangat kuat yang saya muat di blog saya yang berjudul: “Jalan Sam Ratulangie 26-28, Jakarta Pusat” dimana saya tambahkan juga kenang2an saya dari masa lalu.
Ditahun 2009 saya memberanikan diri untuk mengajukan satu usulan kepada pihak yang berkompeten yakni Ketua Yayasan Perguruan KRIS. Saat itu saya mendapat jawaban bahwa sudah ada rencana pada mereka untuk membuat satu Taman Kanak2 disana. Jawaban ini menyebabkan saya bersikap: “Let me wait and see….”
Silahkan klik DIATAS FOTO dibawah ini untuk membaca USULAN dari Yayasan Indonesia di Pasifik kepada Ketua Yayasan Perguruan KRIS ditahun 2009.

Bulan ke bulan berlalu…. tahun ke tahun berlalu dan sampai kinipun tak ada sesuatu yang terjadi….
Keprihatinan ini, seperti Anda dapat lihat (jikalau anda KLIK pada FOTO dibawah in) juga dirasakan oleh beberapa pemuka senior masyarakat SULUT baik di Jakarta maupun yang di Sulawesi Utara yang tergabung dalam SULUT BOSAMI NETWORK (SBN). Ketua dari SBN adalah Bapak Joseph Karamoy (dijuluki Pak Kuntua) yang memang (tadinya) lebih sering berada di rig somewhere in the South China Sea…..

Ada maksud saya untuk meminta perhatian akan masalah ini kepada pihak yang lebih tinggi dan lebih berkompeten, seperti misalnya pihak pemilik dari Kapling Jalan Sam Ratulangie no 28 yakni pihak DKI Jakarta karena secara historis kapling ini diserahkan-pinjamkan kepada Sekolah KRIS oleh Bapak Ali Sadikin (Walikota DKI Jakarta) ditahun 70-an karena sekolah itu waktu itu sedang mem”bludak” murid2nya. (Mantan Presiden Gus Dur, Prof. Dorodjatun Kuntjorojakti dan banyak sekali para cendekiawan lain pernah menimba ilmu ditempat itu). Semoga pokok ide dari usulan ini dapat memperoleh perhatian dan ditanggapi oleh mereka yang bertanggung jawab dan yang berwenang.
Jakarta, (updated) 12 April 2011
PAKATU’AN WO PAKALAWIREN.
Lani Ratulangi
Would be thankful to be kept updated.
Dank u wel.
Graag gedaan.
Tot Uw dienst, Gert-Jan!
Bedankt voor Uw interesse.
Daaaaag.
Lani